Selasa, 28 Desember 2021

Senapan Serbu (SS) Pasukan Paskhas Pada Operasi Trikora


Senapan Serbu Pasukan Paskhas Pada Operasi Trikora


Dalam operasi Trikora pasukan komando TNI AU yakni Paskhas saat itu juga punya atribut senjata yang khas, yakni battle rifle G3 kaliber 7,62 mm NATO dan Indonesia juga merupakan salah satu pengguna pertama senjata ini.

Jika ditelusuri, ternyata G3 yang masuk ke Indonesia pada tahun 60-an berasal dari negara Myanmar. Ceritanya pada tahun 1953, perusahaan spesialis pembuat mesin industri persenjataan Fritz Werner dari Jerman mendirikan tiga pabrik amunisi, senjata, dan artileri di Rangoon, dengan alasan mencegah Myanmar jatuh ke tangan rezim komunis. Melalui Fritz Werner, Myanmar memperoleh hak eksklusif mengimpor 10.000 pucuk. Juga memproduksi G3 dari pabrikan Rheinmetall, serta mendatangkan empat juta butir peluru kaliber 7,62 mm NATO pada tahun 1961. Pada periode tersebut, antara Indonesia dan Myanmar terjalin kerjasama yang erat, termasuk secara idelogi.




G3 yang digunakan Paskhas TNI AU pada tahun 60-an , semuanya menganut G3 lansiran Rheinmetall Dengan handguard baja, popor tarik, flash hider model drum berlubang-lubang kecil, serta pisir flip up sederhana. Tahun-tahun berikutnya setelah diperoleh, G3 sudah sudah digunakan langsung dalam Operasi Trikora sebagai senjata infiltran yang terjun kesana.

Harus diakui, postur tubuh orang Indonesia sebenernya kurang cocok dengan Bobot senjata yang berat dan sentakan recoil yang keras, Hal ini dapat cepat melelahkan prajurit TNI yang membawanya dalam Pertempuran. Belum lagi keterbatasan jumlah peluru yang dibawa dimana Satu magasin standar G3 hanya menampung 20 butir amunisi.

Walau saat ini sudah tidak digunakan dalam operasional, namun TNI AU masih menggunakan secara terabatas di beberapa pangkalan militer, selebihnya tetap disimpan di gudang senjata. Sejak tahun 2008, seluruh G3 akhirnya digudangkan, dan TNI AU sepenuhnya melakukan konversi ke SS (Senapan Serbu) buatan PINDAD.

Tak kurang 40 negara telah mengoperasikan G3 dalam beberapa dekade terakhir. Situs Wikipedia menyebut G3 dalam berbagai varian telah diproduksi sebanyak 7 juta unit dalam rentang 1958 – 1997. G3 juga diproduksi di negara lain dibawah lisensi Heckler & Koch, seperti Saudi Arabia, Norwegia, Swedia, dan Turki. (Dirangkum dari beberap sumber).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KAPAL SELAM MINI INDONESIA

Pemerintah melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah merancang desain kapal selam mini, Pengembangan proyek ini telah di...