Di era tahun 60-an selain punya Angkatan Udara terkuat di Asia Tenggara, Angkatan Laut Indonesia tidak kalah kuatnya waktu itu dengan didukung Kapal perang tipe Penjelajah buatan Uni Soviet, Apalagi sebagai negara Maritim memang sudah sepatutnya Indonesia memiliki Angkatan Laut yang Mempuni.
Kapal penjelajah itu bernama KRI Irian, didatangkan pemerintah Indonesia untuk memperkuat Angkatan Laut dan juga dalam rangka pembebasan Irian Barat (Papua).
KRI Irian adalah Kapal penjelajah kelas Sverdlov dengan kode penamaan soviet Project 68BIS. Kapal ini diluncurkan pada tanggal 17 September 1950 dan di Operasikan pertama kali kapal pada tanggal 30 Juni 1952. Kapal ini dibuat di Admiralty Yard, Leningrad, Rusia.
Kapal-kapal dari kelas Sverdlov merupakan versi dari kapal penjelajah kelas Chapayev yang sedikit diperbesar dan ditingkatkan kualitasnya. Mereka memiliki persenjataan, permesinan dan proteksi lambung yang sama dengan kapal pendahulunya (kelas Chapayev), namun dengan kapasitas bahan bakar yang lebih besar untuk jarak tepuh yang lebih jauh, lambung yang sudah dilas, peningkatan proteksi bawah air, serta penambahan perlindungan antipesawat tempur dan radar
Pada 11 Januari 1961 Pemerintah Soviet mulai mengeluarkan instruksi kepada Central Design Bureau untuk memodifikasi Ordzhonikidze supaya ideal beroperasi di daerah tropis dan Modernisasi skala besar dilakukan untuk membuat kapal ini bisa beroperasi pada suhu +40°C, kelembapan 95%, dan temperatur air +30°C.
KRI Irian tiba di Surabaya pada 5 Agustus 1962, Sebelumnya Uni Soviet tidak pernah menjual kapal dengan bobot seberat ini kepada negara lain kecuali kepada Indonesia. Kehadiran kapal ini benar membuat AL Kerajaan Belanda secara drastis mengurangi kehadirannya di perairan Irian Barat pada waktu itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar