Kamis, 13 Januari 2022

KRI HANG TUAH

Korvet TNI Angkatan Laut


KRI Hang Tuah, Korvet ini bisa dibilang satu generasi dengan kapal perusak pertama TNI AL yaitu KRI Gadjah Mada, pasalnya sama-sama berasal dari pemberian AL Kerajaan Belanda, yakni realisasi dari KMB (Konferensi Meja Bundar) di tahun 1949. Selain KRI Hang Tuah, TNI AL juga menerima tiga korvet yang sama dari Bathurst Class, masing-masing KRI Patti Unus 256, KRI Banteng 255 dan KRI Radjawali 254. Dari keempatnya, hanya KRI Hang Tuah yang tidak diketahui jelas nomer lambungnya.


Walau Belanda dikenal sebagai penghasil kapal perang kampiun, namun KRI Hang Tuah (korvet Bathurst Class) justru dibangun oleh galangan Evans Deakin & Company di Brisbane, Australia. Kondisi Belanda yang tengah porak poranda karena peperangan melawan Jerman tidak memungkinkan untuk memproduksi kapal perang saat itu.


Sebelum menjadi milik Indonesia, korvet ini pertama kali digunakan oleh AL Australia (Royal Australian Navy/RAN) dengan nama HMAS Ipswich J186, diluncurkan pada 11 Agustus 1941 dan resmi memperkuat RAN pada 13 Juni 1942.




Setelah berakhirnya Perang Dunia II, HMAS Ipswich J186 yang ikut berperang di palagan Pasifik, Okinawa, Samudera Hindia, dan Sisilia, kemudian diakuisisi oleh AL Kerajaan Belanda dan pada 5 Juli 1946 kapal ini telah berganti nama sebagai HNMLS Morotai P13.


Kapal Peran Morotai P13

KRI Hang Tuah mulai beroperasi pada bulan April 1950 dan bergabung pada kegiatan Operasi Gabungan dalam Gerakan Operasi Militer Ill (GOM Ill) melawan pemberontakan di Makassar. Pada periode Juli 1950 sampai dengan Maret 1951, KRI Hang Tuah dilibatkan dalam operasi penumpasan terhadap pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pada bulan Maret 1953, KRI Hang Tuah kembali berperan dalam rangka menumpas pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.


Berdasarkan penelurusan sejarah, Tenggelamnya KRI Hang Tuah karena dihantam oleh Pesawat pembom B-26 Invader di Teluk Balikpapan, tepatnya pada 28 April 1958 saat dalam tugas mendukung Operasi Merdeka untuk mengatasi pemberontakan PRRI/Permesta.


Pesawat Pembom B-26 Invader


Dikutip dari Buku "Elang Laut Menembus Batas Cakrawala" yang menceritakan Detik-detik Karamnya KRI Hang Tuah


Tanggal 28 April 1958 sekitar pukul 08.00 pada saat KRI Hang Tuah melintas di lepas pantai Balikpapan terlihat secara visual sebuah pesawat pembom B-26 lnvader terbang menuju Balikpapan.


Dengan segera Komandan KRI Hang Tuah memerintahkan seluruh awak kapal untuk melaksanakan peran tempur. Mendengar suara alarm peran tempur, seluruh awak meriam segera siap di pos tempurnya masing-masing mengarahkan laras mengikuti gerakan pesawat tersebut.


Pergerakan pesawat tersebut terus diikuti secara visual karena pada saat itu KRI HangTuah hanya memiliki Radar navigasi. Berdasarkan pengamatan visual tersebut, belum dilihat adanya tanda-tanda bahwa pesawat tersebut akan menuju ke arah KRI Hang Tuah.


Sebuah insiden terjadi ketika salah satu Awak meriam Oerlikon yang berada di geladak anjungan membuka tembakan terlebih dahulu ke arah pesawat tanpa adanya perintah penembakan. Kepanikan terjadi karena hal itu memancing reaksi dari pesawat tersebut yang kemudian berputar mengarah ke posisi KRI Hang Tuah.


Pesawat lnvander mendekat dari arah lambung kiri kapal dan memberondong KRI Hang Tuah dengan tembakan Mitraliur. KRI Hang Tuah segera mengadakan perlawanan dengan tembakan dari meriam Bofors dan Oerlikon. Untung tak dapat diraih, Malang tak dapat ditolak. Pada saat melintas di atas KRI HangTuah, pesawat tersebut menjatuhkan bom tepat di atas cerobong asap dan meledak di antara ruang ketel dan kamar mesin. Seketika itu Perlawanan KRI Hang Tuah terhenti, Banyak korban berjatuhan bahkan Keadaan bertambah gawat karena kebakaran semakin membesar.


Peristiwa tersebut sudah dipastikan bahwa KRI Hang Tuah hanya menunggu waktu untuk tenggelam, dan Tenggelam nya KRI Hang Tuah menjadi Akhir dari masa BAKTI-NYA kepada Republik Indonesia.


Kapal KRI Hang Tuah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KAPAL SELAM MINI INDONESIA

Pemerintah melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah merancang desain kapal selam mini, Pengembangan proyek ini telah di...